BAB I
LATAR BELAKANG
A. Sejarah Tes Pauli
Pauli test atau tes koran merupakan salah satu bentuk psikotest yang populer dan banyak digunakan pada proses rekruitmen atau penerimaan karyawan. Pauli test dikembangkan oleh Richard Pauli pada tahun 1938 yang merupakan bentuk pengembangan dari Kraeplin test yang diciptakan oleh Emil Kraeplin.
Pauli test berbentuk selembar kertas berukuran besar yang berisi gugusan angka-angka yang tersusun secara membujur dan berbentuk jalur-jalur. Dalam test ini terdapat dua halaman bolak-balik dari kolom angka tersebut sehingga membuat test ini memiliki lebih dari 2000 angka dan persoalan yang harus dikerjakan.
Tes pauli merupakan bentuk baterry test yaitu tes yang membutuhkan waktu dan sangat memakan tenaga. Karena klien atau peserta dituntut untuk mengerjakan test dengan cepat, tepat, serta dikejar waktu. Test pauli banyak digunakan untuk mengukur aspek kepribadian. Karena dalam mengerjakan test pauli, semakin banyak anda melakukan kesalahan dalam mengerjakan soal, menunjukkan bahwa anda adalah orang yang tidak teliti, tidak cermat, kurang hati-hati, serta kurang memiliki daya tahan terhadap stress atau tekanan dalam pekerjaan.
Tes Pauli bertujuan untuk melihat hasil kerja yang dipengaruhi oleh: daya tahan, ketekunan, dan ketelitian. Hasil kerja merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan. Tes PauIi mempunyai makna yang penting karena merupakan alat diagnostik yang dapat dipercaya untuk memeriksa
batas-batas perbedaan individu, mendiagnosis
perbedaan kostitutif. Hal itu antara lain didapat dari hasil pemeriksaan yang
menggunakan tes Pauli. Hasil itu antara lain menunjukkan bahwa daya tahan
wanita lebih besar dari pria, keajegan prestasi orang desa lebih tinggi dari
orang kota, dan sebagainya. Hal-hal tersebut juga menunjukkan bahwa tes Pauli
bisa dimamfaatkan untuk pemahaman psikologi sosial.
B. Aspek-aspek Tes Pauli
1) Energi Psikis (Jml): Energi psikis mengungkap besarnya potensi energi kerja, terutama ketika dibawah tekanan
2) Ketelitian dan Tanggungjawab (Be): Ketelitian dan tanggungjawab menunjukkan adanya kesediaan bertanggungjawab, teliti, kepedulian, akan tetapi dapat berarti pula mudah dipengaruhi, labil, kurang waspada
3) Kehati-hatian (Sa): Kehati-hatian menunjukkan adanya kecermatan, hati-hati, konsentrasi, kesiagaan dan kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan
4) Pengendalian Perasaan (Si): Pengendalian perasaan menunjukkan adanya ketenangan, penyesuaian diri, keseimbangan dan sebaliknya dapat berarti menggambarkan penuh temperamen, mudah terangsang, dan cenderung egosentris.
5) Dorongan Berprestasi (Ti): Dorongan berprestasi menggambarkan kesediaan dan kemampuan berprestasi, serta kemauan untuk mengembangkan diri. Vitalitas dan Perencanaan (TP): Vitalitas dan perencanaan menunjukkan ambisi untuk mengarahkan diri, dan mengatur kemampuan dalam mengatur tempo dan irama kerja.
C. Alasan Memilih Tes Pauli
Karena jika tes pauli dikerjakan dalam sebuah kertas menurut saya menjadi sangat tidak ergonomis dalam pengerjaannya. Disamping itu juga angka dalam tes pauli yang banyak membuat testee lama kelamaan menjadi hilang konsentrasi karena angka yang berdekatan dan banyak.
BAB II
FLOWCHART APLIKASI
BAB III
DESIGN INTERFACE
A. Tes Pauli Menggunakan Smartphone
Pekerjaan dalam mengisi tes pauli menggunakan software pada smartphone sama saja dengan cara pengisian pada tes pauli tanpa menggunakan software pada smartphone. Tetapi kelebihannya adalah kita bisa menghemat biaya tanpa harus menggunakan kertas dan alat tulis. Bisa menghemat waktu dalam pemeriksaan, dapat mengetahui hasil lebih cepat dari biasanya.
B. Input
Disaat membuka aplikasi akan muncul tampilan seperti ini, tampilan ini berisikan pengaturan dan peraturan serta tata cara dalam mengisi tes.
C. Proses
Kemudian kita akan mengisi beberapa pertanyaan yang terdapat pada aplikasi tersebut.
D. Output
Jika kita telah selesai mengisi sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka akan keluar hasil skor seperti dibawah ini.
Daftar Pustaka
Agustina,
N. (2018). Perkembangan peserta didik. Yogyakarta: Deepublish
Azwar, S. (2012). Metode
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Calmorin, L. (2006). Statistics in education and the sciences. USA: RBS.
Gaol, C, J. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:
Grasindo.
Wiryanto. (2004). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta:
Grasindo.