Hell Yeah Pointer 9

Sunday, July 9, 2017

Contoh Soal Pancasila Sebagai Sistem Filsafat


1.       Istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani, kata ini bersifat majemuk yaitu ‘philos’ yang berarti...
a.       Menerka-nerka                                     c. Sahabat
b.       Ilmu                                                      d. Pengetahuan yang bijaksana

2.       Objek Material filsafat merupakan...
a.       Objek pembahasan filsafat yang meliputi segala sesuatu baik yang meliputi material konkret.
b.       Cara memandang seseorang peneliti terhadap objek material.
c.       Benar semua.
d.       Salah semua.

3.       Nilai, Ide-ide, Ideologi, moral dan pandangan hidup merupakan...
a.       Objek material filsafat                    c. Objek Penelitian
b.       Objek formal filsafat                      d. Objek kajian

4.       Cabang filsafat yang berkaitan dengan persoalan tentang hakikat yang ada disebut...
a.       Logika                                                  c. Metafisika
b.       Etika                                                     d. Epistemologi

5.       Cabang filsafat yang berkaitan dengan persoalan hakikat metode ilmiah disebut...
a.       Logika                                                  c. Metodologi
b.       Etika                                                     d. Epistemologi                

6.       Cabang filsafat yang berkaitan dengan persoalan moralitas disebut...
a.       Logika                                                  c. Metodologi
b.       Etika                                                     d. Epistemologi

7.       Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa, yaitu...
a.       Sebagai konsep dasar kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa.
b.       Pancasila sebagai ajaran bangsa.
c.       Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa.
d.       Pancasila sebagai peraturan pemerintah.

8.       Pancasila sebagai ideologi terbuka haruslah bersifat dinamis, hal ini mengandung pengertian bahwa Pancasila mampu...
a.       Mengembangkan sikap paling mencintai & penuh kesadaran.
b.       Mewujudkan demokrasi dalam kehidupan politik, ekonomi dan sosial.
c.       Membangkitkan kesadaran hidup dalam berbangsa & bernegara.
d.       Menyesuaikan diri terhadap tuntutan perkembangan lahan.

9.       Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia merupakan tujuan Pancasila sebagai paradigma pembangunan dibidang...
a.       Politik                                                  c. Hukum
b.       Pertahanan dan Keamanan        d. Sosial
10.   Nilai-nilai yang terangkum dalam suatu sistem yang lengkap, bulat dan utuh disebut…
a.       Hakekat Pancasila                           c. Ideologi Pancasila
b.       Filsafat Pancasila                             d. Teori Pancasila

11.   Sistem filsafat Pancasila merupakan subjek yang memberikan penilaian terhadap segala sesuatu yang menyangkut kehidupan...
a.       Sendiri                                                 c. Kampus
b.       Golongan                                           d. Masyarakat, bangsa dan negara

12.   Secara harafiah, kata filsafat berasal dari kata Yunani, yaitu...
a.       Sophia                                                 c. Panca
b.       Logos                                                   d. Philosophia

13.   Salah satu objek filsafat yaitu...
a.       Axiologi                                               c. Modualistik
b.       Monopluralistik                               d. Paradigma

14.   Ajaran filsafat yang bulat, mengajarkan tentang berbagai segi kehidupan mendasar, seperti sumber dan hakekat realita, filsafat, hidup dan tata nilai (etika) termasuk teori terjadinya pengetahuan dan logika disebut...
a.       Hakekat Pancasila                           c. Nilai-nilai filsafat
b.       Sistem filsafat                                  d. Tujuan Filsafat

15.   Berikut ini merupakan sudut pandang filsafat Pancasila, kecuali...
a.       Keselarasan                                      c. Monodualistik
b.       Pertikaian                                          d. Integralistik

16.   Semua peraturan perundang-undangan harus bersumber kepada...
a.       Pancasila                                            c. Polisi
b.       Presiden                                             d. ORMAS

17.   Saling mencintai sesama manusia merupakan pengamalan Pancasila sila ke-...
a.       1            b. 3         c. 2         d. 5

18.   Pasal-pasal dalam UUD 1945 yang mencakup sila ketiga “Persatuan Indonesia”, kecuali...
a.       1            b. 32      c. 29       d. 35

19.   Wujud pengamalan “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” adalah sebagai berikut, kecuali...
a.       Berani membela kebenaran dan keadilan
b.       Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain
c.       Suka memberi pertolongan kepada orang lain
d.       Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur dan mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-royongan

20.   Pelaksanaan pembangunan sebagai pengamalan Pancasila yang meningkatkan martabat, hak dan kewajiban asasi warga Negara sesuai dengan sila...
a.       1            b. 2         c. 3         d. 4
21.   Norma Pancasila yang dihayati dan diamalkan oleh setiap pribadi, masyarakat diwujudkan dalam sikap dan perilaku sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (norma moral) merupakan pengamalan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara...
a.       Objektif                                              c. Ontologi
b.       Axiologi                                               d. Subjektif

22.   Hubungan pemerintah dan rakyat dalam konteks demokrasi...
a.       Sebagai sumber informasi.
b.       Saat ini dipertahankan.
c.       Dilaksanakan secara konsekuen.
d.       Dipertahankan dan dilaksanakan secara konsekuen.

23.   Pancasila menempatkan manusia dalam keluhuran harkat dan martabatnya sebagai...
a.       Makhluk Sosial                                  c. Semua salah
b.       Makhluk Individu                             d. Makhluk Tuhan

24.   Pancasila dikatakan sebagai dasar negara yang dapat diartikan...
a.       Sebagai sumber hukum                                c. Sebagai pernyataan hukum
b.       Sebagai alat hukum                       d. Sebagai peraturan hukum

25.   Melaksanakan peraturan perundang-undangan bernafaskan Pancasila berarti...
a.       Mengamalkan Pancasila secara subyektif
b.       Mengamalkan Pancasila secara objektif
c.       Mengamalkan Pancasila secara teoritis
d.       Mengamalkan Pancasila secara praktis

26.   Seperangkat nilai yang terpadu berkenaan dengan hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, merupakan pengertian Pancasila sebagai...
b.       Nilai dasar yang Fundamental
c.       Nilai dasar yang rasional
d.       Nilai dasar yang patriotik

27.   Pancasila sebagai ideologi terbuka haruslah bersifat dinamis, hal ini mengandung pengertian bahwa Pancasila mampu...
a.      Mewujudkan kehidupan yang berkeadilan dan keberadaban
b.      Mewujudkan demokrasi dalam kehidupan politik, ekonomi, dan sosial
c.       Menyesuaikan diri terhadap tuntutan perkembangan zaman
d.       Mengembangkan sikap saling mencintai dengan penuh kesadaran



28.   Ajaran filsafat pancasila terdiri dari...
a.       Paham kemanusiaan dan kebangsaan, seimbang dan berintikan asas kekeluargaan.
b.       Paham kerakyatan dan Keadilan sosial, serta Pokok ajaran filsafat sosial, yang berintikan eksistensi manusia
c.       Semua benar
d.       Paham Ketuhanan Yang Maha Esa berintikan kesadaran moral

29.   Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa berarti...
a.       Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa
b.       Sebagai konsep dasar kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa
c.       Kehidupan yang dicita-citakan suatu bangsa ke depan
d.       Pancasila sebagai ajaran bangsa

30.   Pandangan Pancasila tentang kehidupan manusia dalam masyarakat adalah...
a.       Manusia harus hidup secara teratur
b.       Setiap individu mempunyai kebebasan mutlak
c.       Kehidupan manusia harus berada dalam keserasian, keselarasan & keseimbangan antara pribadi dan masyarakat
Kehidupan manusia harus setaraf dan seimbang.


Rangkuman Perkembangan Psikososial pada Anak Usia Pertengahan

Perkembangan dari Diri
Perkembangan Kognitif selama pertengahan masa anak memungkinkan anak mengembangkan konsep diri mereka dengan lebih kompleks dan mencapai pemahaman serta kontrol emosi.
Perkembangan konsep diri: Sistem Representasi
Sekitar usia 7/8 tahun, anak mencapai tingkat perkembangan konsep diri. Pada saat ini, penilaian terhadap diri sendiri menjadi lebih penting, realistis, seimbang dan komprehensif sebagaimana anak membentuk sistem representasi: secara luas, konsep diri yang inklusif yang mengintegrasikan beragam aspek dari diri (Harter, 1993, 1996, 1998).
Harga Diri
Menurut Erikson (1982), faktor utama yang menentukan harga diri adalah pandangan anak-anak terhadap kapasitasnya untuk kerja produktif. Tahap psikososial ini di fokuskan pada Industry vs Inferiority (kerja keras lawan rendah diri).
Perkembangan Emosional dan Perilaku Prososial
Begitu anak tumbuh besar, mereka lebih sadar terhadap apa yang dimilikinya dan perasaan individu lain. Mereka dapat mengatur atau mengontrol dengan baik emosi dan dapat merespons emosi distres pada orang lain. Di usia 7 atau 8 tahun, anak secara khusus peka terhadap perasaan malu dan bangga, dan mereka memiliki pandangan yang jelas tentang perbedaan antara rasa bersalah dan malu (Harris, Olthof, Meerum, Terwogt & Hardman, 1987: Olthof, Schouten, Kuiper, Stegge & Jennekens-Schinkel, 2000). Emosi tersebut mempengaruhi pandangan mereka  terhadap diri mereka sendiri (Harter, 1993, 1996).
Regulasi emosi diri melibatkan usaha penuh (sukarela) mengontrol emosi, atensi dan perilaku. Usaha mengontrol emosi yang rendah mungkin merupakan prediksi masalah-masalah perilaku nantinya (Eisenberg dkk, 2004). Anak cenderung menjadi lebih berempati dan lebih cenderung berperilaku prososial di pertengahan masa anak. Sikap empati memperlihatkan “program” dalam otak anak normal. Sama seperti orang dewasa, empati dihubungkan dengan pengaktifan prefrontal pada anak berusia 6 tahun (Light dkk., 2009). Anak dengan perilaku pro sosial cenderung bertindak sesuai situasi sosial, membebaskan diri dari emosi-emosi negatif dan mengatasi maslah secara konstruktif (Einsberg, Fabes & Murphy, 1996). Orang tua mengetahui perasaan distres anak-anaknya dan membantu mereka fokus pada penyelesaian akar masalah memupuk empati, perkembangan prososial dan keterampilan sosial (Bryant, 1987; Einsberg dkk., 1996).
Anak dalam Keluarga
Anak di usia sekolah menghabiskan banyak waktu di luar rumah untuk berkunjung dan bersosialisasi dengan sebayanya daripada ketika mereka lebih muda. Mereka juga menghabiskan waktu disekolah dan belajar serta memperkecil waktu untuk makan bersama keluarga dari pada anak generasi lampau (Juster dkk., 2004). Untuk memahami anak dalam keluarga, kita perlu melihat lingkungan keluarga yang merupakan atmosfer dan struktur. Hal ini pada gilirannya dipengaruhi oleh apa yang terjadi di luar batas tembok rumah.
Suasana/Atmosfer Keluarga
Pengaruh paling penting dari lingkungan keluarga pada perkembangan anak berasal dari suasana dalam rumah. Salah satu faktor kontribusi pada suasana keluarga adalah apakah atmosfer keluarga mendukung dan mencintai atau penuh dengan konflik. Faktor kontribusi lainnya pada suasana keluarga adalah bagaimana orang tua mengatasi apa yang dibutuhkan anak di usia sekolah dan kemampuan untuk membuat keputusan mereka sendiri.
Isu-Isu Pengasuhan: Dari Pengontrolan Hingga Kerja Sama terhadap Aturan 
Pertengahan masa anak-anak membawa tahap peralihan coregulation (tentang kerja sama untuk menjalankan aturan). Bentuk peralihan pada bekerja sama dalam menjalankan aturan memengaruhi cara orang tua mengatasi kedisiplinan (Maccoby, 1984; Roberts, Block & Block, 1984). Orang tua dari anak usia sekolah menggunakan teknik induktif. Contohnya ayah dari Jared yang berusia 8 tahun menunjukkan bahwa tindakan Jared berpengaruh terhadap yang lain: ‘’Memukul Jermaine melukai dan membuatnya sedih.’’ Di situasi lain, orang tua Jared menyerukan harga dirinya (“ apa yang terjadi pada anak yang suka menolong di sini kemarin?”) atau nilai-nilai moral (“Anak laki-laki besar dan kuat seperti kamu seharusnya tidak duduk di kursi kereta dan membiarkan orang tua berdiri”). Atas semua itu, orang tua membiarkan Jared untuk mengetahui bahwa dia harus siap dengan konsekuensinya atas perilakunya: “tidak heran kamu ketinggalan bus sekolah hari ini, kamu tidur terlalu larut semalam! Sekarang kamu harus berjalan ke sekolah.”
Dampak-Dampak Pekerjaan Orang Tua
Di tahun 2009, 66% ibu- ibu USA bekerja paruh waktu maupun penuh waktu (Parker, 2009). Hal ini membutuhkan tempat penitipan anak yang jauh lebih banyak, umumnya pada program berbasis balai atau sekolah. Beberapa anak dari ibu yang bekerja, khususnya anak kecil diawasi oleh kerabat. Banyak anak yang menerima pengasuhan dari luar sekolah (Carver & Iruka, 2006).
Kemiskinan dan Pengasuhan
Anak miskin cenderung lebih memiliki masalah perilaku dan emosi dan tingkat kognitif serta akademis yang sangat kurang (Brooks-Gunn, Britto & Brady, 1998; Brook-Gunn & Duncan, 1997; Duncan & Brooks-Gunn, 1997; McLoyd, 1998). Kemiskinan dapat mempengaruhi perkembangan anak melalui dampak dari kondisi emosi orang tua dan gaya pengasuhan serta lingkungan rumah yang mereka ciptakan.
Struktur Keluarga
Keluarga yang tidak stabil mungkin lebih membahayakan bagi anak dibandingkan tipe keluarga tertentu tempat mereka hidup. Dalam sebuah studi dengan menggunakan sampel nasional, anak berusia 4-14 tahun, anak yang memiliki pengalaman beberapa kali dalam keluarga peralihan (contohnya pindah rumah, orang tua yang bercerai) cenderung lebih memiliki masalah perilaku dan terjebak dalam kenakalan perilaku daripada anak dalam keluarga yang stabil (Fomby & Cherlin, 2007).
Ketika Orang Tua Bercerai
Menyesuaikan diri pada perceraian sangat membuat stres anak. Pertama stres tentang konflik pernikahan kemudian perpisahan orang tua dan salah satu kepergian orang tua, biasanya ayah. Anak bisa jadi tidak sepenuhnya memahami apa yang terjadi. Perceraian tentu saja menimbulkan stres juga pada orang tua dan berdampak pada pengasuhan mereka. Standar keluarga menurun dan jika orang tua pergi, hubungan anak dengan orang tua asuh akan membuat derita (Kelly & Emery, 2003). Pernikahan kembali orang tua atau perceraian kedua setelah menikah kembali dapat meningkatkan stres anak, memperbarui kembali perasaan kehilangan (Ahrons & Tanner, 2003; Amato, 2003). Efek jangka panjang hampir semua anak dari perceraian dapat menyesuaikan diri dengan baik. Bagaimanapun, kecemasan yang berhubungan dengan perceraian orang tua dapat muncul di permukaan begitu anak memasuki fase dewasa awal saat mencoba membentuk hubungan intim milik mereka sendiri (Amato, 2003; Wallerstein, Lewis, & Blakeslee, 2000). Pengalman akan perceraian orang tua, beberapa anak di masa dewasa awal takut menjalin komitmen yang mungkin akan berakhir dengan kekecewaan (Glenn & Marquardt, 2001; Wallestein & Corbin, 1999). Berdasarkan riset, 25% anak hasil perceraian ketika masa dewasa awal memiliki masalah serius secara sosial, emosional, atau psikologi dibandingkan 10% dari anak yang orang tuanya tetap bersama (Hetherington & Kelly, 2002). Sebagai orang dewasa nantinya, anak hasil perceraian cenderung memiliki status sosial ekonomi yang rendah, kesehjateraan psikologis yang buruk dan kesempatan besar melahirkan anak di luar pernikahan. Perkawinan mereka cenderung tidak memuaskan dan berakhir pada perceraian (Amato, 2005).
Tinggal dalam Keluarga dengan Salah Satu Orang Tua
Keluarga dengan satu orang tua merupakan akibat dari perceraian, keluarga yang tidak menikah, atau kematian. Anak dalam keluarga orang tua tunggal melakukan semua hal dengan baik, tetapi cenderung tidak lancar dalam urusan sosial dan pendidikan di banding kelompoknya yang tinggal dengan kedua orang tua (Amato, 2005). Bagaimana pun, pengaruh luar yang negatif dari anak dalam keluarga dengan orang tua tunggal tidak dapat dielakkan. Usia anak dan tingkat perkembangannya, kondisi keuangan keluarga, apakah mereka sering pindah dan keterlibatan ayah yang berbeda tempat tinggal membuat perbedaan (Amato, 2005; Seltzer, 2000)
Tinggal dengan Keluarga Tanpa Pernikahan
Keluarga tanpa pernikahan memiliki cara-cara yang sama dengan keluarga yang menikah, tapi orang tua cenderung lebih banyak kekurangan (Mather, 2010). Secara tradisional mereka cenderung kurang pemasukan dan pendidikan, hubungan keluarga yang sangat kurang dan lebih banyak memiliki masalah kesehatan mental.
Tinggal dengan Keluarga Tiri
Penyesuaian dengan orang tua tiri yang baru mungkin situasi yang penuh tekanan. Loyalitas anak terhadap orang tua yang tidak ada atau yang meninggal dapat memengaruhi pembentukan ikatan kepada orang tua tiri (Amato, 2005).
Tinggal dengan Keluarga Gay atau Lesbian
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal dengan orang tua homosexual tidak memiliki masalah sosial atau psikologis atau berubah menjadi homosexual juga, jika dibandingkan dengan anak-anak yang tinggal dengan keluarga normal.
Keluarga Adopsi
Mengadopsi anak membawa tantangan khusus; menyatukan anak adopsi dengan keluarga, menjelaskan tentang adopsi pada anak, membantu anak mengembangkan perasaan diri yang sehat dan bahkan membantu anak menemukan serta berkomunikasi dengan orang tua biologisnya. Menurut studi longitudinal nasional, orang tua adopsi menginvestasikan energi dan sumber daya mereka pada anaknya seperti yang dilakukan kedua orang tua biologisnya dan lebih baik di banding pada bentuk keluarga lainnya. Dan anak yang di adopsinya oleh keluarga dengan kedua orang tua melakukan hal yang sama baiknya dengan anak biologisnya dari kedua keluarga orang tua. (Hamilton, Cheng, Powell, 2007). Adopsi terhadap anak yang lahir dari negara lain yang terjadi di dalam keluarga USA meningkat sejak tahun 1978, dari 5315 ke 20267, tanpa mempedulikan penurunan pada tahun 2006. Ketika anak adopsi dari negara lain mencapai masa remaja, mereka mungkin merasakan kehilangan treadisi asli mereka dan tumbuh kesadaran akan rasisme dan diskriminasi dalam budaya adopsi mereka.
Hubungan dengan Saudara Kandung
Di beberapa komunitas seperti ini, saudara yang lebih tua memiliki peranan yang ditentukan oleh budaya. Saudara yang lebih tua, lebih mengajari saudara yang lebih muda tapi biasanya terjadi secara informal saja dan bukan merupakan bagian dari sistem sosial. (Cicirelly, 1994). Dalam sebuah studi dari 101 keluarga di Inggris hubungan orang tua – anak hangat dan penuh afeksi, sesama saudara cenderung memiliki hubungan yang positif pula.
Anak dalam Kelompok Sebaya 
Dampak positif dan negatif hubungan dengan sebaya
Dampak positif mereka termotivasi untuk mencapai status sosial, mereka belajar kepemimpinan dan keterampilan berkomunikasi, kerjasama. Dampak negatif adalah kelompok sebaya bisa jadi memperkuat prasangka terutama anggota kelompok ras tertentu atau kelompok etnis.
Popularitas
Popularitas penting di pertengahan masa anak. Popularitas dapat diukur dengan dua cara yaitu popularitas sosiometri dan popularitas persepsi. Budaya dapat mempengaruhi kriteria popularitas. Dalam masyarakat sosial kapitalis yang telah dicapai China, asertifitas sosial dan inisiatif akan lebih dihargai dan didukung di bandingkan masa lalu, serta rasa malu dan sensitifitas mengarahkan pada masalah kesulitan sosial dan psikologis bagi anak. Dan perubahan tersebut berdampak lebih dulu pada anak perkotaan.
Persahabatan
Konsep persahabatan anak dan bagaimana merek abertindak kepada teman-temannya berubah sesuai usia, mencerminkan perkembangan kognitif dan emosinya. Anak-anak usia sekolah membedakan antara sahabat, teman baik, teman biasa berdasarkan intimasi dan waktu yang dihabiskan bersama.
Agresi dan Penindasan
Agresi menurun dan berubah bentuknya selama masa awal sekolah agresi di bagi menjadi : agresi intrumental, agresi permusuhan, agresi langsung, agresi tidak langsung atau sosial.
Tipe-tipe Agresi dan Pengolahan Informasi Sosial
Anak-anak yang bersikap dominan dan mengontrol akan bertindak agresif sebagai ancaman terhadap status mereka, mereka beratribusi pada permusuhan. Agresi anak laki-laki cenderung meningkat dalam status sosial yang berakhir dikelas 5, mengingatkan bahwa penindasan agar terlihat keren dimasa praremaja.
Apakah Media Elektronik memicu sikap agresi ?
Baik televisi, film, video game, hp, komputer memegang peranan besar pada kegiatan anak sehari-hari karena waktu yang dihabiskan secara signifikan oleh anak lebih bnayak dengan media, apa yang mereka lihat akan menjadi contoh peran dan sumber informasi bagaimana individu berperilaku.
Penindas dan Korbannya
Penindasan terutama : penindasan emosional adalah merugikan baik yang melakukan maupun korbannya dan bahkan berakibat fatal. Lebih jauh lagi, penindasan yang sering terjadi memengaruhi suasana sekolah menyebabkan pencapaian akademis yang rendah semakin luas, diasingkan oleh sekolah sakit perut dan kepala, enggan sekolah dan sering absen.
Kesehatan Mental
Kesehatan mental adalah pemberian nama yang salah karna biasanya mengacu pada emosi.
Masalah-masalah yang umum terjadi contoh : gangguan tingkah laku yang mengganggu. Gangguan ini di bagi lagi menjadi ODD, CD. Phobia sekolah dan gangguan kecemasan lain cenderung terjadi dalam keluarga dan terjadi dua kali lipat pada anak perempuan daripada anak laki-laki. Depresi masa anak adalah gangguan suasana hati yang terjadi melebihi kenormalan, kesedihan sementara. Anak yang berusia 5-6 tahun secara akurat dilaporkan mengalami depresi suasana hati dan perasaan yang memicu terjadinya permasalahan nantinya, dari masalah akademis hingga depresi utama dan bunuh diri.
Teknik penanganan
Beberapa teknik penanganan antara lain psikoterapi individual, terapi keluarga, terapi perilaku, terapi seni, terapi bermain, penggunaan obat sebagai terapi.
Stress dan Ketangguhan
Stres yang berlebihan, bagaimanapun, dapat menuntun pada masalah-masalah psikologis.
Stres di Kehidupan Modern : Anak- anak di kehidupan modern diharapkan berhasil di sekolah, bersaing dalam olahraga, dan untuk memenuhi kebutuhan emosi orang tua.

Menghadapi Stres : Anak yang Tangguh adalah mereka yang mempertahankan atau memelihara ketenangan dan kompetensi di bawah tantangan atau ancaman luar atau bangkit kembali dari pengalaman traumatis. Faktor pelindung pengaruh yang dapat mengurangi dampak stres awal dan kecenderungan memprediksi hasil positif. 

sumber: Diane E. Papalia dan Ruth Duskin Feldman. 2014. Menyelami Perkembangan Manusia Edisi 12 Buku 1. Jakarta: Salemba Humanika.

Sunday, June 18, 2017

Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim, Pengertian Teori Lamarck & Kaitannya dengan Pembagian Iklim

Fadhel Kusuma (12516443)
1PA09


Pembagian Wilayah Berdasarkan Iklim
1. Daerah Tropik
Beriklim panas, matahari bersinar sepanjang tahun, perubahan suhu antara Januari hingga Desember sangat sedikit, curah hujan sangat tinggi. Terdapat ribuan spesies tumbuhan yang dapat membentuk suatu hutan tropik dengan ciri-ciri sebagai berikut :
·         Pohon-pohonnya besar dan tinggi, dapat mencapai 20-40 m
·         Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk naungan pohon yang luas
·         Di dalam naungan pohon hidup tumbuhan yang menempel (epifit) yang melakukan adaptasi dengan lingkungan kering karena hidup dari air dan curah hujan yang dikandung cabang atau dahan tempat menempel
·         Tanah di bawah naungan hampir tidak pernah mendapatkan sinar matahari. Hal ini menyebabkan tanaman merambat, menjalar ke atas. Misalnya rotan
·         Di lapisan terbawah, hidup lumut dan rumput sebagai makanan hewan kecil.
Di dalam hutan tropis yang lebat, terdapat beraneka ragam binatang, mulai dari bakteri pembusuk dalam tanah, burung, kera, sampai harimau dan binatang besar lainnya. Tumbuhan di daerah ini memiliki ciri, yaitu berukuran kecil, tumbuh ketika hujan turun, berbunga dan berbiji dalam ukuran kecil dan tahan lama, tumbuh pada musim penghujan tahun berikutnya.
Di pedalaman daerah tropik lain terdapat beberapa gurun pasir yang kondisinya jauh berbeda dengan lingkungan hutan tropik. Ciri lingkungan abiotiknya : suhu udara pada siang hari sangat tinggi, sekitar 50oC sedangkan pada malam hari dapat mencapai 0oC. Kelembapan udara sangat rendah, penguapan air sangat tinggi, yang berakibat pada tanahnya yang tandus. Dengan kondisi bioma seperti ini maka hanya sedikit jumlah spesies tanaman yang mampu tumbuh.
2. Daerah Sub-Tropik
Disebut iklim sedang. Terdapat 4 musim : musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.    Curah hujannya sepanjang tahun, sekitar 75-100cm/tahun. Karena curah hujan yang sedikit, menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun dan rumput cepat mati dan membusuk ketika musim gugur.
Ciri Biomanya : Hutannya merupakan hutan luruh, Gugurnya daun merupakan persiapan datangnya musim dingin dan bersemi kembali setelah musim dingin selesai. Pada musim dingin terdapat salju, jumlah tumbuhan jauh lebih sedikit, dan jarak antar pohon tidak rapat dan tidak ada perdu di bawahnya.
3. Daerah Kutub
Di daerah ini jika pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari. Tapi pada musim dingin, matahari kurang dari 12 jam sehari. Bioma yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan taiga yang pohonnya terdiri dari satu spesies (homogen). Pohon khasnya adalah konifer, dan hewan yang hidup di sekitar hutan taiga seperti moose, beruang hitam, dan marten.
Di belahan utara, terdapat tundra. Daerah ini mendapat sedikit energi radiasi matahari. perbedaan siang dan malam pada musim panas dan dingin sangat besar. Rumput tumbuh menutupi tanah, tumbuhan berbiji tumbuh kerdil. Binatang khas daerah ini adalah rendeer, beruang putih,  musk axen.

Teori J.B Lamarck
Teori Evolusi Lamarck berisi dua gagasan utama, yaitu:
1.       Gagasan use and disuse (digunakan dan tidak digunakan)
bagian tubuh yang digunakan secara intensif untuk menghadapi suatu lingkungan tertentu akan menjadi besar dan kuat. Sementara itu, bagian tubuh yang jarang digunakan akan mengalami kemunduran.
2.        Sifat atau ciri-ciri dari lingkungan dapat diwariskan kepada keturunannya.
Contoh teori ini adalah evolusi pada jerapah berleher panjang. Menurut Lamarck, nenek moyang jerapah sebenarnya berleher pendek. Jerapah yang berleher pendek menjulurkan lehernya untuk mencapai makanannya pada daun-daun cabang pohon yang tinggi. Oleh karena itu, leher jerapah menjadi panjang. Sifat leher jerapah yang panjang tersebut akan diwariskan pada keturunannya. Dengan demikian, semua jerapah berleher panjang.


Jadi kaitan antara Pembagian wilayah berdasarkan ikim dengan teori J.B Lamarck adalah bahwa perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan tidak akan diwariskan kepada keturunannya. Evolusi menyangkut bagaimana pewarisan gen-gen melalui sel-sel kelamin, artinya evolusi adalah gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetika. Sifat leher panjang atau pendek jerapah dikendalikan oleh gen. Gen untuk leher panjang bersifat dominan. Sedangkan, gen untuk leher pendek adalah resesif. Karena jerapah berleher pendek tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan, maka jerapah ini akan punah. Jadi intinya mengapa di dunia ini terbagi menjadi 3 iklim karna agar makhluk hidup dapat beradaptasi dan meneruskan keturunannya sesuai dengan iklim dimana ia di lahirkan.



Sumber : http://www.elearning.gunadarma.ac.id 
                http://www.cpuik.com/2013/04/perbandingan-teori-evolusi-lamarck.html

PERSONAL STYLE INVENTORY (PSI)

PERSONAL STYLE INVENTORY (PSI) Tujuan              : Untuk mengukur sosiotropi dan otonomi dalam depresi. Deskripsi         : PSI adalah...